Peran
Guru Penjasorkes dimasa Pandemi
Oleh : Muhammad Arif Wahyupurnomo, S.Pd
Guru
SMA Negeri 1 Sompak
Siswa se-Kalbar batal masuk sekolah
kembali karena virus Corona yang masih belum mereda,
baik guru, tenaga pendukung maupun siswa sendiri tetap harus menjalankan
protokol kesehatan dan melanjutkan pembelajaran secara daring.
Menjaga imunitas tubuh saat ini dirasa sangat penting bagi
kita semua. Untuk itu, di masa new normal ini sudah saatnya
meningkatkan latih fisik menjaga kebugaran
jasmani. Salah satunya dengan rajin berolahraga.
Baik pelajar, mahasiswa, anak-anak
ataupun orang tua sangat teramat dianjurkan untuk mempertahankan kondisi fisik.
Aktifitas fisik sendiri secara ringkas dapat diartikan segala kegiatan fisik
yang dapat dimanipulasi dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk membina,
meningkatkan atau mempertahankan kesehatan dan kebugaran jasmani. Sehingga
tubuh manusia mendapati Manfaat seperti membakar lemak,
membangun massa otot, menyehatkan jantung, meningkatkan imunitas, daya ingat,
mengurangi stres dan mencegah depresi. Orang yang rutin
berolahraga lebih jarang terserang penyakit dibandingkan dengan orang yang
jarang berolahraga. Hal ini disebabkan karena ketika anda berolahraga, kinerja
sel darah putih akan terangsang. Olahraga dipercaya dapat
membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru yang memungkinkan tubuh terkena
gejala flu dan penyakit lainnya. Ketika olahraga, suhu tubuh juga mengalami
peningkatan. Hal ini dapat menghambat
bakteri untuk berkembang dalam tubuh, dan dengan suhu tubuh yang meningkat juga
dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Adapun Tips dalam menjaga kebugaran
tubuh, seperti: 1) selalu bersyukur dan bahagia serta berpikir positif, 2)
makan-makanan bergizi, 3) lingkungan yang sehat, 4) istirahat dan tidur cukup,
serta 5) aktifitas fisik (olahraga yang cukup).
Bagi siswa yang bertanya, kapan waktu
terbaik saat berolahraga, sebenarnya; yang terpenting adalah waktu yang
membantu kita untuk konsisten dalam berolahraga. Kapan waktu yang tepat
sebenarnya tergantung dari ritme sirkadian atau jam biologis seseorang. Karena
“Ritme sirkandian turut mengatur detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh
saat berolahraga”.
Guru
Penjasorkes sendiri memiliki peranan untuk tetap memberikan aktivitas fisik
yang dapat dilakukan perseroangan siswanya, seperti melakukan joging, bersepeda
ataupun melakukan work out atau olahraga apapun yang dapat dilakukan dirumah. Sebelum memulainya didahului
dengan pemanasan dan diakhiri pendinginan. Frekuensi olahraga dapat
dilakukan 3-5 kali per minggu, baik intensitas rendah
ataupun sedang, dengan durasi selama 30-45
menit.
Ada baiknya Guru Penjasorkes dapat memberikan nilai lebih bagi siswa yang
mampu menjalankan olahraga secara teratur, agar siswa lebih bersemangat
melakukan aktivitas fisik. Karena nilai yang diberikan tidak seberapa bila
dibandingkan dengan kesehatan yang siswa dapatkan. Siswa dapat mengirimkan
bukti foto saat berolahraga atau mengirimkan aplikasi run dari smartphone via
wa ataupun aplikasi penunjang lainnya. Point yang harus ditekankan adalah tetap
menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan memakai masker dalam
berolahraga dengan intensitas sedang; sebagaimana ketika bersepeda yang
sekarang sedang menjadi olahraga “trend” dikalangan masyarakat.
Anjurkan siswa agar menyusun kegiatan olahraga yang efektif, namun yang
terpenting adalah jangan memaksakan kemampuan tubuh, karena tiap siswa memiliki
tingkatan kebugaran yang berbeda, tidak perlu memaksakan target tertentu dan
diimbangi dengan pola makan, kualitas tidur yang mencukup dll.
Yang
terpenting dalam melakukannya adalah fokus pada kualitas gerakan daripada
durasi olahraganya dan lakukan gerakan berkualitas sebaik mungkin dalam waktu
singkat, daripada waktunya panjang tapi gerakannya alakadarnya. Sebisa mungkin
olahraga yang dilakukan dapat ditingkatkan porsi latihannya dengan menambah
sedikit demi sedikit porsi latihan atau gerakan dari pencapaian sebelumnya,
semisal sebelumnya siswa hanya mampu push up 15 kali, selang beberapa hari ia
mampu melakukan 20 kali. Atau sebelumnya siswa hanya mampu berlari sejauh 1 Km,
sekarang ia mampu berlari sejauh 2,4 Km.
Kesehatan dan keselamatan para siswa adalah prioritas yang utama dalam menghadapi pandemi corona, sebaik mungkin pihak
sekolah juga dapat memberikan sumbangsih positif bagi siswa untuk dapat
berolahraga. Aksi sederhana yang berdampak besar bagi kesehatan kita semua. Melalui tulisan ini, semoga dapat
mempromosikan pola hidup sehat. Mari bersama-sama cegah Corona dengan rutin
berolahraga. Salam Olahraga.